Saturday, March 7, 2020

Book Review : Bangsal Luka

Tajuk : Bangsal Luka

Penulis : Arlina

Menariknya Naskah Ini : 

Mengapa Patung Beruang miliki naskah ini? 
Apa hebatnya naskah ini sehingga Patung Beruang tertarik untuk memilikinya? 
Itu adalah beberapa persoalan yang bermain di kepala Patung Beruang saat menatap naskah ini. Jujurnya naskah ini lari dari koleksi peribadi Patung Beruang, hehehe...

Ceritanya begini....

Bulan February yang baru lepas ini sangat menyesakkan. Struggle untuk siapkan Audit Report for last assignment in 2019. Plus, February ini Patung Beruang jalan 2 assignments untuk 2020 serentak, ada Audit Committee Meeting, Board Meeting, nak siapkan review untuk 3 Governance Statements dan macam-macam ad hoc lagi. 

Itu hal kerja...

Hal personal pula, bulan February ini lah juga kalut survey rumah. Pastu travel ke JB untuk attend wedding plus bercuti sekali, then ada wedding lagi dekat KL dan macam-macam hal lagi.

Bila Patung Beruang dah rasa otak ini penat sangat, lepas office hours, Patung Beruang akan terus pergi kedai buku just for escapism. Ada masanya ke Kinokuniya, esok lusanya ke Borders pula, hari-hari seterusnya ke SMO, then Popular atau MPH. Itu sajalah destinasinya....

Belek satu demi satu buku yang tersusun di rak, dan jika ada yang berkenan di hati, beli lah satu dua. Ikut berapa duit yang ada dalam poket, huhu..  (now you know why my monthly reading materials budget always deficit, hehehe..)

Pertama kali ternampak naskah Bangsal Luka ini Patung Beruang tertarik dengan cover depan dia. 

Gambar seorang gadis yang terdapat luka di wajahnya, di kaki dan tangannya, sedang melangkah di dalam hutan. Terdapat sebuah bangsal berwarna merah dan tangan si gadis seolah-olah menggapai bangsal tersebut. 

Cover depan itu seolah-olah menceritakan keperitan dan kepedihan yang ditanggung oleh si gadis. 

Patung Beruang ambil naskah ini dan terlihat di cover belakang tertulis kata-kata berikut: 

   Yang mencintai, 
   Tak selalu dicintai,
   Bawalah diri,
   Sebelum jiwa kau mati.

Perghh.... deep sungguh... Naskah tersebut berbalut plastic jadi Patung Beruang tak boleh nak tengok apa isi kandungannya. Tapi disebabkan curiosity tu terlalu membuak-buak, Patung Beruang nekad untuk beli naskah ini.

Bangsal Luka nukilan Arlina ini membawa pembaca kepada 2 episod perjalanan kehidupan yang dilalui oleh majority (mungkin tidak semua) gadis atau wanita di luar sana.  

Episod pertama adalah dimana you lose your mind because of love. Untuk episod ini, penulis berkongsi bagaimana bila a girl, or a lady itu really deep in love, dia sanggup buat benda yang pelik-pelik, yang tak masuk dek akal, yang menyusahkan dirinya sendiri (barangkali orang disekeliling juga), adakalanya seperti memperbodohkan diri sendiri dan 1001 ragam lain. 

Kita yang rasional ini mungkin akan tergelak, kenapalah this girl sampai macam itu sekali?

Or maybe, kita akan rasa sangat kesian pada this girl. Dan hati mula tertanya-tanya, bahagia ke dia? Kalau bahagia mengapa begitu sekali dia sanggup bersusah-payah? Kalau bahagia, mengapa membiarkan diri dibuli? 

See.... kita mungkin nampak seperti that girl dibuli? Atau didera mental? Psikologi? Tetapi... percayalah, that girl tak rasa apa pun. 

Apa yang that girl rasa sebenarnya adalah hati yang berbunga-bunga, full of happiness (perhaps) dan juga blindness. Yes...blindness.. Inability to see ANYTHING, including lights...

Seperti yang tercatat dalam naskah Bangsal Luka ini, brain region yang light up untuk orang yang tengah really deep in love ini sama dengan orang yang sedang high dengan cocaine... Scary right?? 

Dan yang paling menakutkan adalah apabila individu tersebut putus cinta, dia akan go through something similar to cocaine withdrawal, which everyone knows that's not easy.. .



Untuk episod 2 pula, penulis membawa pembaca kepada part dimana we realised that love, is not supposed to be painful and damaging. 

Exactly, love should make us to be a better version of our self. It could be the external or internal side, or both. 

But what happens if the love is not long lasting? Terputus di tengah jalan? 
Bak kata Adele (one of my favorite singers), 
  Sometimes it lasts in love, but sometimes it hurts instead

Jadinya, move on saja. 
Boleh sedih, tapi bukan berhari-hari.
Boleh menangis, tapi bukan berhari-hari.
Boleh marah, tapi bukan berhari-hari.

Take one moment to let go all the painful, sadness, anger, frustration or whatever feelings yang kita ada pada waktu itu. Nak jerit ke, nak menangis sampai bengkak mata ke, nak baling barang ke, suka hati lah. Tapi just do it at that moment only. Luahkan dan lepaskan semuanya. 

Lepas itu, kita akan rasa lega dan ringan.

Now, time for us to move on. 
Start new life, new adventure.
Enjoy new hobby.
Get new experience. 
Learn new skills, new knowledge. 
Explore new places. 
Back to our religion, improve relationship with Our Creator. 

And you'll see that your life start changing. Your time will be occupied. You start appreciate all little things surrounding you. Benda-benda yang tak pernah nampak or sedar kewujudannya selama ini. 




Basically, naskah Bangsal Luka ini membawa pembaca kepada psikologi seorang gadis or wanita didalam dunia percintaan sehingga bagaimana mereka patut bangkit seandainya cinta mereka tidak kesampaian. 

Temanya sangat simple.
Tapi penyampaiannya sangat bersahaja dan menarik.


Tulisan-tulisan yang tercetak seperti memperihalkan kisah sebenar yang sering berlaku diluar sana. Ia mungkin terjadi pada kita, ahli keluarga kita, sahabat-handai atau jiran sebelah rumah.. 

Lagi satu yang Patung Beruang suka adalah naskah ini penuh dengan lukisan cantik dan menggambarkan anecdote yang tercetak di mukasurat tersebut. 

Membaca naskah ini adakalanya kita akan tersenyum sendiri. Tersenyum sumbing mengenangkan ketidak cerdikan tingkah-laku kita, atau ketidak rasionalan kita pada waktu-waktu tertentu. 

Tetapi ada juga catatan-catatan disini yang boleh menyentuh emosi sedih kita. Terasa seperti kesugulan yang dialami penulis berpindah pada kita. 

Apa pun naskah bacaan santai ini lain dari lain.
It is not about cinta murahan.
But it is about how we girl, should always rational on any situations that we encounter. Whether it is good or bad, whether it is love or heart broken, whether it is happiness or sadness..  

Life is too short. So don't waste it just because of love....

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
A simple girl who love books and teddy bears namely Bibi and Si Boyot...