Thursday, August 27, 2020

Book Review : Sunflowers From Sarrah


Tajuk : Sunflowers From Sarrah

Penulis : Sarrah Salihan


Menariknya Naskah Ini : 

Naskah Sunflowers From Sarrah ini Patung Beruang selesaikan pembacaannya pada lunch hour hari Selasa hari itu. 

Pertama kali ternampak buku ini di MPH,  Patung Beruang tertarik untuk memilikinya kerana warna kulit buku yang ceria. 

Ketika itu, hati ini tertanya-tanya, apa isi kandungan buku ini? Sinopsis di belakang nampak menarik tetapi  masih tidak dapat membayangkan isi kandungannya secara keseluruhan. 


Sunflowers From Sarrah adalah coretan perasaan penulis yang bernama Nur Sarrah Hanis Salihan. Seorang gadis menarik, bekas penuntut Sekolah Seri Puteri dan juga bekas pendebat di pertandingan debat Piala Perdana Menteri. 

Dalam naskah ini, banyak isu yang dikupas oleh Sarrah antaranya kehidupannya sebagai pelajar, suka duka sebagai seorang debator, kisah persahabatan, kerinduan seorang anak terhadap ayahnya yang telah lama meninggal dunia setelah bertarung dengan kanser, suka duka alam remaja serta tidak ketinggalan juga isu-isu semasa seperti mental health, gender discrimination dan tragedi MH370. 

Selain itu, Sarrah juga menyelitkan beberapa poem dan visual yang menarik dan menggambarkan isi hatinya ketika itu. Naskah ini simple dan sesuai untuk bacaan santai. 

Dalam banyak-banyak artikel dalam naskah ini, Patung Beruang sangat terkesan dengan artikel yang bertajuk Writing The Letter I Wish My Dad Had Written. Seperti tajuknya, artikel ini menggambarkan isi hati Sarrah yang sangat terkesan dengan pemergian ayahnya ketika dia berumur 11 tahun.  Surat ini ditulis ketika Sarrah menyambut hari jadinya yang ke-17. Antara petikan yang menyentuh hati Patung Beruang adalah: 

I had so many dreams for you but my biggest one was for you to have me witness every single one of them. From your first steps to your first words, your first tooth fall outs to your first day in kindergarten, your UPSR results all the way to SPM. From the first time a boy breaks your heart to the day "the one" says aku terima nikahnya. From your first job to your first child. I wanted to be there more than heavens can tell. No amount of apologies can tell you how sorry I am. I am sorry for leaving a little too soon. ....


Thank you Sarrah for giving us a good book to read. Simple but full of emotions...

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
A simple girl who love books and teddy bears namely Bibi and Si Boyot...