Tajuk: The Cat Who Saved Books
Penulis: Sosuke Natsukawa
Menariknya Naskah Ini:
Ketika pertama kali Patung Beruang nampak naskah ini di MPH, Patung Beruang tertarik dengan covernya. Gambar seekor Oyen, sedang duduk berehat di atas timbunan buku. Wah.. Oyen suka membacakah?
Walaupun Patung Beruang tidak tahu naskah ini berkisar tentang apa, hanya kerana cover yang comel, Patung Beruang decide untuk memilikinya, hehehe..
Blurb:
Natsuki Books was a tiny second-hand bookshop on the edge of town. Inside, towering shelves reached the ceiling, every one crammed full of wonderful books.
Rintaro Natsuki loved this space that his grandfather had created. He spent many happy hours there, reading whatever he liked. It was the perfect refuge for a boy who tended to be something of a recluse.
After the death of his grandfather, Rintaro is devastated and alone. It seems he will have to close the shop. Then, a talking tabby cat called Tiger appears and asks Rintaro for help. The cat needs a book lover to join him on a mission. This odd couple will go on three magical adventures to save books from people who have imprisoned, mistreated and betrayed them. Finally, there is one last rescue that Rintaro must attempt alone...
Naskah dari negara Jepun jarang mengecewakan. Begitu juga dengan naskah ini. Rintaro Natsuki, seorang budak lelaki sekolah menengah yang hidupnya hanyalah berlegar di kedai buku, Natsuki Books kepunyaan datuknya. Rintaro tiada kawan yang boleh dikata sebagai sahabat yang rapat. Namun, baginya itu bukan masalah kerana setiap kali Rintaro berada di dalam Natsuki Books, dia tenggelam dalam dunia buku yang mengasyikkan.
Setelah datuknya meninggal dunia, Rintaro buntu dan hilang semangat untuk hidup. Berhari-hari dia hanya berkurung didalam Natsuki Books dan tidak hadir ke sekolah. Ryota Akiba, senior di sekolah datang ke Natsuki Books dengan tujuan melihat keadaan Rintaro. Selain atlit sekolah, Ryota juga kaki buku dan di Natsuki Books, dia berjumpa dengan banyak karya-karya menarik dan membuka mindanya.
Selain Ryota, Rintaro juga dikunjungi oleh Sayo Yuzuki, pelajar perempuan merangkap ketua kelas Rintora. Sayo rasa bertanggungjawab untuk memastikan Rintaro baik-baik saja, menghantar kerja sekolah yang diberikan guru-guru dan memujuknya hadir ke sekolah.
Pada suatu hari, sedang Rintaro ralit bersama buku-bukunya, seekor kucing gemuk berwarna oren datang ke Natsuki Books. Ajaibnya kucing ini boleh bercakap dan memperkenalkan dirinya sebagai Tiger. Kedatangan Tiger adalah untuk membawa Rintaro mengembara ke alam lain demi menyelamatkan buku-buku dari kekejaman manusia.
Pengembaraan pertama adalah untuk bertemu dengan seorang lelaki yang dianggap sebagai figura yang paling sibuk di alam tersebut. Walaupun dikenali dengan jadual pekerjaan dan aktiviti yang padat, lelaki itu sangat berbangga dengan koleksi buku-bukunya yang memenuhi seluruh perpustakaan peribadinya. Koleksi dari barisan penulis terkenal, pelbagai genre dibeli dengan harga yang tinggi. Persoalannya, adakah koleksi buku-buku tersebut memang dibaca atau ia hanya berfungsi sebagai perhiasan dan simbol status pemiliknya?
Pengembaraan kedua, Rintaro dan Tiger berjumpa dengan lelaki yang kerjanya mencincang buku. Bagi lelaki tersebut, buku hanyalah kertas-kertas yang dipenuhi oleh perkataan sehingga mesej utama buku tersebut tidak mampu difahami oleh pembaca. Oleh itu, bagi membolehkan manusia membaca banyak buku dalam masa yang singkat, lelaki itu akan mencincang buku-buku dan meninggalkan isi utamanya saja. Baginya, denga cara ini, pembaca akan mudah faham isi kandungan buku yang telah dicincang dan masa membaca untuk sesebuah buku itu akan menjadi lebih pendek.
Secara amnya, Rintaro adalah "hikikomori". Ia adalah terma dalam bahasa Jepun yang bermaksud seseorang, sering terjadi pada lelaki muda, yang mengambil keputusan untuk menjauhkan diri mereka dari kehidupan bermasyarakat atau bahasa ringkasnya, mereka mengasingkan diri dari manusia lain, selain dari tujuan ke tempat kerja atau sekolah.
Ia adalah fenomena yang membimbangkan di negara Jepun kerana sikap ini boleh menjejaskan kesihatan mental dan fizikal individu tersebut sehingga membawa kepada kejadian membunuh diri.
Tetapi dalam kisah ini, dari pengembaraan pertama sehingga pengembaraan ke-empat, pembaca dapat melihat perkembangan yang baik terhadap watak Rintaro. Dia sudah mula bersikap terbuka dan menghargai persahabatannya dengan Tiger dan Sayo.
Kehadiran Tiger bukan setakat menyelamatkan buku-buku dari kekejaman dan kepelikan manusia, tetapi juga menyelamatkan jiwa Rintaro dari terus mati...
Selain itu, naskah ini juga banyak menyelitkan petikan-petikan dari naskah lain, untuk disesuaikan dengan babak dalam cerita ini. Ia adalah tindakan yang menarik dan menunjukkan betapa penulis naskah ini juga adalah seorang yang suka membaca.
Berikut adalah beberapa petikan yang Patung Beruang suka:
- There are timeless stories, powerful enough to have survived through the ages. Read lots of books like these - they'll be like friends to you. They'll inspire and support you.
- This world throws all kind of obstacles at us, we are forced to endure so much that is absurd. Our best weapon for fighting all the pain and trouble in the world isn't logic or violence. It's humor.
- Books have tremendous power. But, take care. It's the book that holds the power, not you.
- It's not true that the more you read, the more you see of the world. No matter how much knowledge you cram into your head, unless you think with your own mind, walk with your own feet, the knowledge you acquire will never be anything more than empty and borrowed.
- Everyone is eager to assert their own uniqueness, but since everyone is equally obsessed with asserting it, then there's nothing unique about anyone.
- Books are filled with human thoughts and feelings. People suffering, people who are sad or happy, laughing with joy. By reading their worlds and their stories, by experiencing them together, we learn about the hearts and minds of other people besides ourselves.
- Every difficult book offers us a brand-new challenge. If you find a book easy to read, that means it's all stuff that you already know. That's why it's easy. If you find it difficult, then that's proof it's something brand new.
- Being able to express shallow words of sympathy in a sweet voice doesn't make someone a caring, compassionate soul. What's important is the ability to have empathy for another human being - to be able to feel their pain, to walk alongside them in their suffering.
- Compassion is a natural ability that everyone possesses. The problem is that most people have lost touch with that ability in the hustle and bustle of their daily lives.
Bagi Patung Beruang, naskah santai dari Jepun ini sangat soothing. Walaupun ada babak mendebarkan dalam pengembaraan Rintaro dan Tiger, akhirnya kita sebagai pembaca tahu yang semuanya akan baik-baik sahaja....